Mengenal penyebab mata katarak dan gejala katarak lansia, lensa mata adalah bagian dari transparan dibelakang pupil (titik hitam ditengah mata) yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk dengan melalui mata ke retina agar objek dapat terlihat dengan jelas. Seiring dengan bertambahnya usia anda, maka protein lensa akan menggumpal dan perlahan-lahan membuat lensa keruh dan berkabut. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan akan menjadi kabur dan tidak jelas.
Katarak adalah penyebab paling utama pada kebutaan di Indonesia. Dari hasil survey yang telah dilakukan kebutaan di 15 provinsi pada tahun 2014-2016, sudah diketahui 70-90% penyebab paling utama kebutaan dan juga gangguan penglihatan di Indonesia adalah katarak.
Mengenal Penyebab Mata Katarak dan Gejala Katarak Lansia
Gejala Katarak Pada Usia Lansia
Katarak pada umumnya dapat berkembang secara perlahan. Awalnya penderita ini tidak akan menyadari ada gangguan penglihatan, karena hanya sebagian kecil lensa mata ini yang mengalami katarak. Namun seiring dengan waktu, katarak akan memburuk dan juga memunculkan sejumlah gejala sebagai berikut :
- Pandangan menjadi samar dan berkabut.
- Mata semakin sangat sensitif pada saat melihat cahaya yang menyilaukan.
- Melihat lingkaran cahaya di sekeliling pada sumber cahaya.
- Sulit untuk melihat dengan jelas pada saat malam hari.
- Warna terlihat pudar atau tidak cerah.
- Objek terlihat seperti ganda.
- Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.
Meski pada umumnya katarak ini tidak menyebabkan rasa sakit pada mata. Namun penderita bisa juga merasakan nyeri mata, terutama jika katarak yang dialami ini sudah parah atau penderita memiliki gangguan yang lain pada mata.
Penyebab dan Faktor Risiko Katarak Pada Usia Lansia
Proses menggeruhnya lensa pada saat mengalami penuaan belum juga diketahui dengan jelas. Meski demikian ada beberapa factor yang dapat meningkatkan risiko seseorang yang terkena katarak, antara lain :
- Mata yang terlalu sering terkena paparan sinar matahari
- Penyakit tertentu seperti misalnya diabetes, kerusakan pada retina yang diturunkan (retinitis pigmentosa) atau radang lapisan tengah mata (uveitis)
- Konsumsi kortikosteroid dalam jangka yang panjang
- Pernah menjalani operasi pada mata
- Pernah mengalami cedera mata
- Memiliki keluarga dengan riwayat katarak
- Pola makan yang tidak sehat dan juga kekurangan
- Konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang banyak dan rutin
- Merokok
Diagnosis Katarak Usia Lansia
Untuk dapat memperoleh diagnosis katarak, maka dokter mata akan menanyakan riwayat penyakit dan juga gejala apa saja yang sudah dialami oleh pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan pada mata sih pasien, diikuti dengan pemeriksaan penunjang seperti :
- Tes Ketajaman Penglihatan, Dalam tes ini pasien akan diminta untuk membaca huruf dalam jarak 6 meter dengan menggunakan satu mata, dimana pada saat yang sama mata yang lain akan ditutup. Huruf yang di tampilkan akan semakin mengecil, sehingga pasien tidak bisa membacanya dengan jelas.
- Pemeriksaan Slit-Lamp (Lampu Celah), Pemeriksaan slit-lamp dengan menggunakan mikroskop yang khusus yang sudah dilengkapi oleh cahaya untuk menerangi lensa, kornea mata dan iris. Cahaya ini juga akan membantu dokter untuk melihat kelainan pada mata dengan lebih sangat jelas.
- Pemeriksaan Retina Mata, Dengan dilakukan memberikan obat tetes mata untuk bisa membuat pupil membesar. Dengan bantuan pada alat yang khusus bernama oftalmoskop, dokter akan lebih sangat mudah untuk melihat kondisi retina.
Pengobatan Katarak Usia Lansia
Operasi katarak merupakan satu0satunya pada penanganan katarak usia lansia. Namun dengan keputusan untuk menjalani operasi untuk mempertimbangkan terganggunya aktivitas anda sehari-hari atau tidak, seperti menyetir kendaraan atau membaca.
Dalam operasi mata katarak, lensa yang keruh ini akan diangkat dan diganti dengan lensa tiruan, lensa tiruan ini terbuat dari plastic atau silicon dan dapat digunakan untuk seumur hidup anda. Sedangkan pada kondisi dimana lensa tiruan ini tidak dapat dipasang, maka pasien harus mengenakan kacamata atau lensa kontak pasca setelah operasi katarak untuk dapat memperbaiki penglihatan.
Operasi katarak dilakukan dengan bius local agar mata ini menjadi mati rasa, biasanya tanpa rawat inap. Rasa tidak nyaman pada mata umumnya dirasakan hingga beberapa hari pasca setelah operasi. Pada pasien dengan katarak dikedua mata, operasi dilakukan secara terpisah hingga pasien tersebut sembuh dari operasi pertama yaitu sekitar 6-12 minggu.
Komplikasi Katarak Pada Lansia
Operasi katarak merupakan operasi yang sangat aman dilakukan. Namun tetap saja ada risiko terjadinya pendarahan dan infeksi pasca setelah operasi katarak, walaupun sangat jarang terjadi. Risiko lain yang mungkin saja terjadi setelah operasi adalah ablasi retina, yaitu kondisi dimana lepasnya retina dari posisi normalnya.
Kondisi tersebut bisa juga mengakibatkan hilang penglihatan sebagian ataupun seluruhnya. Segeralah hubungi dokter bila sudah muncul gejala ablasi retina seperti munculnya bintik hitam yang ada tampak melayang pada penglihatan (floater) pasca setelah operasi katarak.
Apakah Mata Katarak Dapat Dicegah?
Tidak ada pengobatan untuk mencegah ataupun memperlambat perkembangan katarak. Dalam kasus mata katarak yang sudah terkait usia lansia, perubahan visi bisa saja sangat berharap. Ada beberapa orang mungkin awalnya tidak menyadari perubahan visual. Namun, seiring katarak memburuk dan gejala visi meningkat.
Tapi ada beberapa perubahan gaya hidup untuk dapat membantu anda memperlambat pada prosesnya atau bahkan mencegahnya sama sekali seperti misalnya :
1. Pakai Kacamata Hitam Pada Saat Cuaca Terik
Kenakan kacamata hitam dan juga topi dengan pinggiran untuk dapat memblokir sinar matahari (UV) dapat membantu untuk menunda pada katarak. Jika anda ini merokok, berhentilah dari sekarang juga karena bisa mempengaruhi dalam kesembuhan katarak anda.
2. Minum Teh
Teh hijau atau hitam bisa dapat menyelamatkan penglihatan anda. Sebuah studi di journal of agricultural anda food chemistry yang menemukan teh hijau ini dapat menghambat pada perkembangan katarak yang terkait diabetes.
3. Batasi Asupan Karbohidrat
Menurunkan risiko katarak ini dapat dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat. Dalam studi yang diterbitkan dalam investigative ophthalmology & visual science yang menemukan bahwa orang yang makan banyak pada karbohidrat berada pada tiga kali lipat resiko katarak daripada mereka yang makan paling lebih sedikit.
4. Perbanyak Asupan Vitamin C
Peningkatan asupan vitamin C yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko katarak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam journal of nutrision yang menemukan bahwa kadar tinggi vitamin C dapat menggurangi risiko katarak sebesar 64%. Asupan nutrisinya lainnya seperti lutein, vitamin E, zeaxanthin dan zinc yang juga dikenal mampu untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit pada mata, termasuk katarak.
Pada peneliti juga merekomendasikan anda untuk perbanyak memakan sayuran berdaun hijaun, buah dan makanan yang lain dengan antioksidan baik. Sementara itu asupan yang cukup tinggi dari lycopene, bahan kimia alami yang dapat memberikan warna merah pada buah-buahan dan juga sayuran dikaitkan dengan 45% peningkatan risiko katarak.
Itulah mengapa kita harus mengenal penyebab mata katarak dan gejala katarak lansia, dengan begitu kita harus bisa menjaga mata agar tidak terkena penyakit katarak pada usia lansia kita nanti.
Belum ada tanggapan untuk "Mengenal Penyebab Mata Katarak dan Gejala Katarak Lansia"
Post a Comment